Kau Yang Membuatku Merasa Tak sendiri
Saat menyakitkan itu datang lagi.
Saat aku kembali mengingat kesedihanku tentang apa yang tak bisa kuraih.
Ternyata aku belum bisa menerima semua ini. Ternyata aku aku masih memendam
rasa kecewa. Terlebih saat melihat mereka bisa melakukan apa yang tidak bisa
kulakukan disini. Terlebih saat melihat mereka bisa bertemu dengan orang –orang
hebat, dan aku tidak bisa bertemu mereka disini. Ternyata dihati terdalamku aku
belum bisa menerima takdir ku. Padahal jika kuingat ingat lagi,semua ini adalah doaku. Dan Allah sudah
mengabulkannya. Ya aku telah memohon kepadaNya untuk mendapatkan semua ini,
tapi ini adalah permohonan terakhir. Permohonan yang telah turun.. turun.. dan
semakin turun “kualitasnya”.
Doa pertama bersama 32 temanku,
aku memohon.
“Ya Allah.. terima aku.. tempatkan aku disini, di tempat
yang itu, amin.”
5 temanku mencapai tujuannya.
Doa kedua bersama 27 temanku, aku
memohon.
“Ya Allah..
terima aku.. tempatkan aku disalah satu pilihaan ini, ku berjanji aku
akan menjalankan semua dengan sepenuh hati, amin.”
13 temanku mencapai tujuannya.
Doa ketiga bersama 14 temanku, aku memohon.
“Ya Allah.. cobaan apa ini, aku
sangat sedih..kumohon, terima aku, tempatkan aku dimana saja, pada tempat yang
aku ridhoi, pada tempat yang memang terbaik untukku, tahun ini juga.. aku
pasrah padamu.. kabulkanlah. Amin.”
Akhirnya aku bersama 9 temanku menyusul mereka yang sudah sampai di
tempat tujuan terlebih dahulu. 4 temanku masih menunggu cita- cita mereka
dengan sabar, semoga mereka bisa
mendapatkannya tahun depan, amin. Aku merasa bersyukur waktu itu. Dengan tiga pilihan
diakhir, aku mamilih tempatku sekarang ini.
Pada awalnya sangat berat, aku
merasa tidak memiliki teman disini. Aku sendiri, ini tempat yang sangat asing.
Aku tidak menjadi diriku sendiri di sini. Aku kehilangan sahabat- sahabatku
dahulu. Aku terbelakang, aku terpancil, aku tenggelam, INI
BUKAN TEMPATKU!!. Aku pendam
semua itu sendiri, aku tidak ingin membuat sedih mereka yang selalu
mendukungku.
Sampai akhirnya aku mengenal
sosok seseorang yang sepertinya memiliki cerita yang tidak jauh berbeda. Ia
lebih dahulu merasakan hal itu. 3 tahun sebelum aku mengalaminya. Ia terlihat
begitu hebat. Ia tepis semua kecewa nya. Ia menjadi diri yang baru, dengan
menerima apa yang terjadi. Ia hebat disini, ia tak tenggelam sepertiku. Aku
mengaguminya. Dia adalah awal semangat baru bagiku. Entah perasaan apa ini,
tapi dia benar-benar telah memberi
semangat padaku secara tidak langsung. Ia membuatku merasa tidak sendiri. Ia
membuktikan bahwa ini adalah takdir Allah yang terbaik bagi kita. Karena hanya
Allah yang mengerti apa yang terbaik bagi kita, umatnya. Terimakasih. Maha
Besar Allah.