Friday, July 11, 2014

Nasihat Pernikahan

*Kata-kata cinta terucap indah. Mengalir berzikir di kidung doa ku *




Diiringi lagu Muhasabah Cinta dari edcoustic, kedua mempelai yang telah sah menjadi suami istri, memasuki singgasana pengantin. *awww* So sweet banget acara pernikaha Mbak Una dan Mas Erwin hari itu. Sebelum-sebelumnya kalau saya mengahdiri acara nikahan, entah nikahan siapa itu, biasanya musik pengiring yang dipilih kalau nggak keroncong, campursari, pop, ya dangdut. Baru kali ini ada full live performance nasyid. Suasananya beda banget. Adem dan romantis wkwkwkk.
Tapi bukan itu point pentingnya disini. Saya mau mengulas nasihat pernikahan yang kemarin digaungkan pak penghulu, eh, pak penghulu apa pak ustadz ya? Ya gitu lah pokoknya. Ceritanya kan, yang kemarin datang ke acara nikahannya itu dikasih semacam goody bag. Isinya ada snack sama kenang-kenangan. Kenang-kenangannya adalah sebuah buku kecil yang isinya nasihat pernikahan “Membentuk Keluarga Qurratal A’yun”. *cie cie* Nah ini di sini saya mau meresensi isi bukunya. Dengarkan ya dan perhatikan, agar kamu mendapat rahmat #GayaAlvinHafidsIndonesia.

QS Ad Dzariat : 49
“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”.

Nikah termasuk perbuatan yng telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
Dari Anas bin Malik ra, bahwasannya Nabi SAW memuji Allah SWT dan menjunjung-Nya beliau bersabda: “Akan tetapi aku salat, tidur, berpuasa, makan, dan menikahi wanita, barang siapa yang tidak suka perbuatanku, maka bukanlah dia dari golonganku” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist dapat dijadikan justifikasi agar setiap lamaran dari pria yang dirasa soleh tidak boleh ditolak.
“Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya: “Perhatikan baik-baik istri-istri kalian. Mereka disamping kalian ibarat titipan, amanat yang harus kallian jaga. Mereka kalian jemput melalui amanah Allah dan kalimahNya. Maka pergauli mereka dengan baik, jangan kalian lalimi, dan penuhilah hak-hak mereka.”

Ketika bebicara tentang tanggungjawab, Rasulullah SAW antara lain menyebutkan bahwa “suami adalah penggembala dalam keluarga yang akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya dan istri adalah penggembala dalam rumah suaminya dan bertanggungjawab atas gembalaannya.”

Begitulah, laki-laki dan perempuan yang telah diikat atas nama Allah dalam sebuat pernikahan, masing-masing terhadap yang lain mempunyai hak dan kewajiban. Suami wajib memenuhi tanggungjawabnya terhadap keluarga dan anak-anaknya. Istri dituntut untuk taat kepada suaminya dan mengatur trumah tangganya. Masing-masing dari suami-istri memikul tanggunghwab bagi keberhasilan perkawinan mereka untuk mendapat ridho Tuhan mereka. Apabila masing-masing lebih memperhatikan dan melaksanakan kewajibannya terhadap pasangannya daripada menuntut haknya saja, insya Allah, keharminosan dan kebahagiaan hidup mereka akan lestari sampai akhir ayat.


Gimana? Berat juga tuh yang namanya menaungi bahtera rumah tangga. Tapi optimis kan bisa mencapai semua itu :D

Selamat menempuh hidup baru buat Mbak Una dan Mas Erwin. Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah wa rahmah. Long last ya. Amiin ya Rabb. 

No comments:

Post a Comment